Kepada Istriku.



Nemu tulisan ini di grup whatsapp. Saya suka isinya, jadi repost ulang di sini. Penulisnya kurang tau juga siapa, karena di grup juga ga disebutin. Gpp lah ya ga dicantumin, yang penting saya ga ngaku-ngaku bahwa ini tulisan saya. Haha 



Istriku, terima kasih telah bersedia mendampingiku dalam berbagai keterbatasan dan kekuranganku. Andai ucapan terima kasih di dunia dikumpulkan menjadi satu, rasanya tak cukup itu kuberikan kepadamu. Karena baktimu, pengorbananmu, kesetianmu, dukunganmu dan perjuanganmu dalam menjaga keharmonisan keluarga kita.

Namun…
Ketahuilah, untuk sesama hamba khususnya wanita, cintaku kepadamu adalah cinta yang kedua. Ada seorang wanita yang sangat berjasa dalam hidupku sebelum dirimu. Jauh hari sebelum engkau berdoa untuk didatangkan seorang lelaki yang mendampingimu, ada seorang wanita yang telah berdoa agar didatangkan anak lelaki yang bisa menghiburnya.

Sebelum engkau menunggu aku berminggu-minggu karena tugas kantor dan bisnisku, ada seorang wanita yang rela menungguku berbulan-bulan dalam kandungannya. Ia tahu aku sudah ada di dalam kandungannya, namun ia tidak terburu-buru mengeluarkannya. Ia rela menunggu aku siap melihat dunia di waktu yang terbaik dengan cara yanv terbaik. Di waktu menunggu itu, ia rela membawaku kemanapun ia pergi.

Istriku, aku tahu kau rela berkorban demi aku. Ketauilah, sebelum aku bertemu denganmu, ada seorang wanita yang bertaruh nyawa saat melahirkanku. Saat aku tak berdaya, wanita itulah yang menjagaku. Ia rela mengatur makan dan minumnya agar aku mendapat saripati makanan terbaik untuk pertumbuhanku. Ia rela mengorbankan hidupnya demi aku. Pengorbanan wanita itu begitu besar untukku. Aku melihatnya, aku mendengarnya, aku merasakannya.

Maka…
Izinkan wanita itu menempati satu tempat istimewa di relung hatiku. Wanita itu adalah ibuku. Biarkanlah aku menjaga dan memuliakannya serta berharap mendapat pintu surga darinya. Bantulah aku untuk mendapatkan cinta dan ridhonya. Karena, hidup yang paling nikmat bagi seorang lelaki adalah saat bisa mengumpulkan wanita yang berbeda masa (ibu dan istri) saling mencinta.

Ibu dan istriku, teruslah menjaga kami kaum lelaki yang terkadang tidak tahu diri dan lupa memuliakan kalian.

-Anonim

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kendala Pengembangan Asuransi Syariah

Dasar Hukum Islam tentang Asuransi Syariah

Regulator Dewan Syariat Nasional Malaysia