Jatuh Cinta? Aku Pernah…



Lagi teringat saja, ternyata ada hal manis selain persahabatan yang terjalin di kampus, yaitu CINTA. Saat kelakuan bodoh masa lalu menghadirkan senyum di hari cerah ini….



***
Bermula dari brosur pengenalan kampus yang aku terima saat mendaftar dulu. Tertera penjelasan singkat tentang visi & misi kampus, fasilitas, program studi, dan prestasi yang telah dicapai. Saat ku temukan wajahnya, diantara mahasiswa yang fotonya menghiasi brosur dengan warna dominan hijau itu.

Andai dia tau bagaimana hati ini saat menerima sms nya untuk pertama kali. Selamat Ulang Tahun ya.… Aku pasti berteriak girang kalau saat itu bukan di perpustakaan. Dan demi bisa mendapat satu balasan, aku bertanya terima kasih, tapi ini siapa ya? Padahal aku menyimpan kontaknya. Walau akhirnya aku tau ucapan itu adalah permintaan sahabatku padanya, tak berkurang kebahagiaan hari itu. Aku tetap senang karena dia mengabulkannya. Terima kasih sekali lagi.

Aku kerap merengut dan mengalihkan pandangan tiap berpapasan karena sibuk menata jantung yang berdetak kencang, berusaha keras agar aliran darah tidak mengalir cepat ke muka dan menahan bibir agar tak menyungging senyum. Please, dia tak boleh tau hatiku. Ah, maaf atas kelakuan bodohku ini. Aku bukan orang yang tak tau sopan santun.

Saat retakan mulai tercipta, saat ku mengerti apa artinya patah hati. Meski saat itu tak tahu banyak tentang cinta, tapi aku jelas tahu perlakuan dan tatapannya yang kerap aku tangkap pada gadis itu adalah perlakuan dan tatapan seorang pria pada gadis yang disukainya. Aku menangis sakit hati, pertama kali. Ini lebih sakit dibandingkan saat melihat netbook yang baru dibeli beberapa bulan jatuh di depan mata. Tau diri, aku ini tak ada apa-apanya dibanding dia...

Dan, tak semua kisah harus berakhir indah. Tanganku menepuk angin dan hatiku menjerit sakit. Ditolak mentah-mentah? Tidak. Waktu itu aku tak pernah mengungkap langsung perasaanku padanya. Tapi aku dengan sangat jelas mengetahui dia tak buta. Meski aku membungkam mulut, tindak tandukku jelas terbaca. Firasatku mengatakan, dia tau semua, tentang perasaan ini. Dan memilih menjaga jarak denganku, bersikap dingin, melangkah mundur menjauhi. Kau tau itu artinya apa? -yang kupahami - Semacam kode agar aku berhenti. Dan dengan berat hati aku juga melangkah mundur, membuat jarak semakin lebar.

Ada banyak kenangan manis dalam hidupku ini. Menyukainya adalah salah satunya.

*Aku pernah mengirim sms. Pesan ku pendek saja.
Aku suka sama kamu.

Yeeaayy, sebuah pengakuan. Aku mengaku. Dengan no yang baru ku beli, dan hanya keluarga yang tahu no itu. ^^ -END-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kendala Pengembangan Asuransi Syariah

Dasar Hukum Islam tentang Asuransi Syariah

ASURANSI SYARIAH (AKUNTANSI DANA