Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2016

Wahai Kau!

Di atas lemari tinggi besar Dalam kamarmu Coba kau tengok sebentar Ada buku suci berdebu Kalam Tuhan Lama Tak tersentuh Merindu tangan dingin bekas wudhu Di atas sana berkawan debu Hebatkah dirimu? Lebih suci dari buku berdebu itu? Apa lebih agung dari Dia yang firmanNya tak pernah lagi kau baca Seperti saat kecil Di beranda masjid Bersama kawan-kawan Sungguh Bocah bergigi ompong di beranda masjid dulu Jauh lebih baik Wahai, kau! Kau yang sedang membaca puisi ini.

Kala rindu menyapa, hanya kenangan yang ada

You are talking with stranger. Say Hello. Stranger: Hi Eh duluan dia yang nyapa.   You: Hi juga Stranger: Oh Indo, ASL? You: Depok Stranger: Trus? You: Trus apa? Lo nanya asal kan? Stranger: ASL itu Age Sex Location. Lo baru bilang lokasi, umur sama gender belum. -__- You: Ooh kirain asal… :3 maklum newbie hehe Stranger: Jawab dong -__- You: F 19. Boong. Biar aja ah. Stranger: Yesss asikkk You: Kenapa lo? Seneng bener Stranger: Iya seneng banget nih gue, dari tadi ketemunya cowo mulu. Gue kan pengen ngobrol sama cewe. M 20. Eh, btw gue juga dari Depok, cuma sekarang lagi kuliah di Bali J . Nama lo? . . . Satu kebohongan membuat kita melakukan kebohongan lainnya. Hal yang paling ku sesali sampai saat ini adalah berbohong di awal perkenalan kita. Andai aku bisa meramal masa depan, bahwa obrolan akan berlanjut di luar chatroom . Bahwa kita akan menjadi kita nantinya. Aku tak akan pernah berbohong sekecil apapun. Kau bilang masih berbekas l