Stupid!
Dia yang sempat mengisi hati dan
hari. Menyentuh lembut jiwa dengan kasih sayang. Sempat menawar luka karena
sayatan cinta yang lalu, namun akhirnya beranjak pergi juga. Membuka luka lama
dan menambahi goresannya. Dia menemukan orang baru, kemudian lupa bahwa namamu
pernah ada dalam senin-minggunya.
Ironis, kamu masih di tempat yang
dulu. Move on hanya sekadar gaungan kata tak berarti. Jiwa masih tertambat pada
satu kenangan yang semakin usang. Tertawa sebentar mengingat memori manis masa
lalu, lantas menangis lama meratapi nasib cinta yang tak memihak. Sebanyak
apapun air mata yang telah kau tumpahkan dia takkan tau, dan mungkin sudah tak
mau tau. Sosok di depannya jauh lebih bersinar darimu.
Lalu atas restu Tuhan, sosok yang
kamu sebut perebut itu akhirnya menjadi cinta sejatinya. Kau makin
tersayat-sayat. Berteriak Tuhan tak adil karena melihat betapa mulus jalan
mereka. Kau iri. Dia makin gemilang. Berjalan menanjak meraih mimpi-mimpinya,
tanpamu. Sedang kau? Masih tak mampu bangkit, terbelenggu kisah lama.
Teman, bukan hanya kau yang saat
ini sedang merasakan sakit itu. Taukah? Diluar sana ada banyak. Pria dan
wanita. Ikhlas memang tak semudah yang diucap, tapi bukan berarti tak bisa
dilakukan. Untuk apa sibuk berandai membuang waktu, jika saja dia seperti ini,
seandainya aku tak melakukan itu, dan selaksa pengharapan bercampur sesal
lainnya, berharap bisa mengembalikan waktu indah saat kalian berdua tertawa di
café, menyedot milkshake dan mendengar alunan musik romantis.
Tersenyumlah. Sambut harimu yang
baru. Angkat kepala. Tak ada pangeran berkuda yang tertarik dengan gadis
berwajah kelabu. Tak ada pemuda murung yang bisa menawan hati seorang putri
cantik.
Kalau kau masih tetap seperti
kemarin, menghabiskan waktu dengan meratap. Hanya ada satu kata untukmu.
STUPID!
*tulisan ini ku buat untuk
menyindir diriku sendiri. Tapi aku harap kamu kamu dan kamu juga ikutan kesindir. :v
Komentar
Posting Komentar